Ribuan buruh dari KSPSI dan KSPI gelar Apel Akbar di Bekasi, deklarasikan dukungan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan dorong kebijakan pro-buruh serta UMP 2026 yang adil.
CARAPOLITIK.COM | Ribuan buruh dari berbagai daerah di Indonesia memadati Lapangan Jababeka Botanical, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, dalam gelaran Apel Akbar Kebangsaan yang dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan pimpinan serikat pekerja.
Acara yang berlangsung pada Rabu lalu itu, turut dihadiri oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea, dan Presiden KSPI Said Iqbal.
Ribuan peserta datang dari berbagai wilayah, termasuk Karawang, Tangerang, Bandung, Bekasi, dan Jakarta.
Dalam momentum tersebut, para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) membacakan Deklarasi Kebangsaan, yang berisi komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, mendukung program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, serta memperkuat sinergi dengan Polri dalam menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Buruh Indonesia mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Kami berharap kebijakan beliau benar-benar berpihak kepada kaum buruh dan rakyat kecil. Kami juga mendukung pemerintah dalam penetapan UMP 2026 yang adil dan layak,” ujar Said Iqbal, Presiden KSPI, di hadapan ribuan peserta apel, sebagaimana dikutip Carpol, Minggu, 19 Oktober 2025/26 Rabiul Akhir 1447 H.
Iqbal menegaskan, kaum buruh juga menuntut penghapusan sistem outsourcing dan pengembalian upah minimum sektoral.
“Hanya di era Presiden Prabowo lah semangat untuk mengembalikan upah layak itu muncul kembali. Dan kami berterima kasih kepada Bapak Kapolri yang selalu membuka ruang dialog bagi kaum buruh,” tambahnya.
Sementara itu, Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea menilai bahwa gerakan buruh saat ini telah berevolusi menjadi kekuatan positif yang bersinergi dengan pemerintah dan aparat negara.
“Pesan kami jelas: sahkan segera RUU yang berpihak pada buruh! Dan kami menolak keras tindakan anarkis seperti membakar atau menjarah—itu bukan cara yang demokratis,” tegas Andi Gani.
Apel Akbar ini menjadi simbol komitmen gerakan buruh dalam mendukung stabilitas nasional serta memperkuat hubungan antara serikat pekerja, pemerintah, dan aparat penegak hukum. KSPSI dan KSPI menegaskan bahwa dukungan mereka terhadap pemerintahan Prabowo merupakan bentuk tanggung jawab sosial untuk memastikan kesejahteraan buruh sekaligus menjaga ketertiban bangsa.[***]















